Minggu, 18 Desember 2011
TUGAS
import javax.swing.*;
class frameTurunan extends JFrame {
JLabel Lnim = new JLabel ("NIM : ");
final JTextField fNIM = new JTextField(10);
JLabel Lnama = new JLabel ("Nama : ");
final JTextField fNama = new JTextField(10);
JButton btnOK = new JButton ("OK");
JButton btnBtl = new JButton ("BATAL");
public frameTurunan (String judul){
setLayout (null);
setTitle(judul);
setSize(350,200);
add(Lnim);
add(fNIM);
add(Lnama);
add(fNama);
add(btnOK);
add(btnBtl);
setVisible(true);
Lnim.setBounds(10,10,120,20);
fNIM.setBounds(130,10,100,20);
Lnama.setBounds(10,35,100,20);
fNama.setBounds(130,35,120,20);
btnOK.setBounds(80,80,120,25);
btnBtl.setBounds(210,80,120,25);
}
}
public class Latihan {
public static void main(String[]args) {
frameTurunan f = new frameTurunan ("Coba - Coba");
}
}
Ket :
- Membuat class frameTurunan dari class JFrame yang di ambil dari class javax.swing
- Membuat objek dengan nama Lnim dan Lnama dari class JLabel
- Membuat objek dengan nama fNIM dan fNama dari class JTextfield dengan parameter 10
- Membuat objek dengan nama btnOK dan btnBtl dari class JButton
- (Add)Penambahan objek-objek dari class-class di dalam frame
- (setBounds) Pengaturan posisi objek di dalam suatu frame
- Class utama menampilkan
Tugas VI
Adalah suatu kemampuan dalam bahasa berorientasi objek untuk menggunakan satu nama method untuk beberapa method yang memiliki parameter masukan yang berbeda.(dalam 1 kelas)
Overriding
Adalah suatu kemampuan dalam bahasa berorientasi objek untuk mengubah implementasi(menimpa) suatu methos yang dimiliki oleh kelas super ketika kelas tersebut diturunkan.(dalam kelas induk dan kelas anak)
Langkah-langkah praktikum:
- Membuat Program SegiTiga.Java
class SegiTiga {
public SegiTiga(double panjang) {
System.out.println("\nVariabel = segitiganya sama sisi");
System.out.println("Panjang = " +panjang);
keliling(panjang);
}
public SegiTiga(double panjang, double sisiMiring) {
System.out.println("\n2Variabel = segitiganya sama kaki");
System.out.println("Panjang = " +panjang+ " sisi miring = " +sisiMiring);
keliling(panjang, sisiMiring);
}
public void keliling(double panjang) {
tampilkanHasil(panjang*3);
}
public void keliling(double p, double sM) {
tampilkanHasil(2*sM+p);
}
protected void tampilkanHasil(double h) {
System.out.println("Hasil = " +h);
}
}
Ket:
public void keliling(double panjang) {
tampilkanHasil(panjang*3);
}
public void keliling(double p, double sM) {
tampilkanHasil(2*sM+p);
}
kedua method tersebut merupakan overloading, karena method nya sama tetapi memiliki parameter yang berbeda, method pertama parameter nya = panjang, sedang method kedua parameternya = p, sM.
- Membuat Program MainSegiTiga.java
class MainSegiTiga {
public static void main(String [] args) {
new SegiTiga(7);
new SegiTiga(4,7);
}
}
Ket:
Output :
Variabel1 = segitiganya sama sisi
panjang = 7.0
Hasil = 21.0
rumus segituga sama sisi adalah = panjang * 3
= 7.0 * 3 = 21.0
Variebel2 = segitiganya sama kaki
panjang = 4.0 sisi miring = 7.0
Hasil = 18.0
rumus segituga sama kaki adalah = 2*sisi miring + panjang
= 2 * 7.0 + 4 = 18.0
- Membuat Program OverRiding.java
class OverRiding {
public void MethodAsli() {
System.out.println("Method milik class OverRiding dijalankan");
}
public static void main(String [] args) {
OverRiding O = new OverRiding();
O.MethodAsli();
}
}
Ket:
MethodAsli = OverRiding
Output :
Method milik class OverRiding dijalankan
- Membuat Program SubOverRiding
class SubOverRiding extends OverRiding {
public void MethodAsli() {
System.out.println("Method yang sudah OverRiding dialankan");
}
public void MethodAsliSuper() {
System.out.println("Method pemanggil MethodAsli dijalankan");
}
public static void main(String [] args) {
SubOverRiding SO = new SubOverRiding();
SO.MethodAsli();
SO.MethodAsliSuper();
}
}
Ket:
MethodAsli = OverRiding
Output:
Method yang sudah OverRiding dijalankan
Method pemanggil MethodAsli dijalankan.
Tugas IV
MEMBUAT PROGRAM SuperClass.java
public class SuperClass{
public SuperClass(){
System.out.println("ini konstruktor milik SuperClass");
}
public void methodSuperClass(){
System.out.println("ini method milik SuperClass");
}
}
Ket : SuperClass merupakan kelas induk
methodSuperClass() merupakan Constructor dari kelas induk
MEMBUAT PROGRAM SubClass.java
public class SubClass extends SuperClass{
public SubClass(){
super();
}
public void methodSubClass(){
super.methodSuperClass();
}
}
Ket : Super() untuk memanggil constructor kelas induk
class SubClass extends SuperClass mendeklarasikan penurunan dari SuperClass.
MEMBUAT PROGRAM DemoInheritance.java
public class DemoInheritance{
public static void main (String[]args){
SubClass sc=new SubClass();
sc.methodSubClass();
}
}
Ket : memiliki fungsi utama
Membuat objek baru bernama “sc”
Melakukan pemanggilan dari method SuperClass yaitu methodSubClass()
MEMBUAT PROGRAM Persegi.java
public class Persegi{
private double panjang; //atribut yang disembunyikan
private double lebar; //atribut yang disembunyikan
private double tinggi; //atribut yang disembunyikan
public Persegi(){
panjang=0;
lebar=0;
}
private double luas(double p, double l){
return p*l;
}
public void setpanjang(double panjang1){
this.panjang=panjang1;
}
public void setlebar(double lebar1){
this.lebar=lebar1;
}
public double getpanjang(){
return panjang;
}
public double getlebar(){
return lebar;
}
public double getluas(){
return luas(panjang, lebar);
}
}
Ket : memiliki modifier yaitu Private yang dapat dipanggil dari class yang sama
MEMBUAT PROGRAM MainPersegi.java
public class MainPersegi{
public static void main (String[]args){
Persegi pg=new Persegi();
pg.setpanjang(10);
pg.setlebar(20);
System.out.println("Panjang : "+pg.getpanjang());
System.out.println("Lebar : "+pg.getlebar());
System.out.println("Luas : "+pg.getluas());
}
}
Ket : memiliki fungsi utama
Membuat objek baru bernama “pg”
MEMBUAT PROGRAM Karyawan.java
abstract class Karyawan{
int gaji;
Karyawan(){
gaji=1000000;
}
int getgaji(){
return gaji;
}
abstract void naikgaji();
}
Ket : Karyawan merupakan class induk
MEMBUAT PROGRAM Manajer.java
class Manager extends Karyawan{
Manager(){
gaji +=2000000;
}
void naikgaji() {gaji +=3000000;}
}
Ket : class Manager extends Karyawanmendeklarasikan penurunan dari Class Karyawan
MEMBUAT PROGRAM Receptionist.java
class Receptionist extends Karyawan{
Receptionist(){
gaji +=1000000;
}
void naikgaji() {gaji +=1000000;}
}
Ket : class Receptionist extends Karyawanmendeklarasikan penurunan dari Class Karyawan
4. MEMBUAT PROGRAM Polymorphisme.java
class Polymorphisme{
public static void main (String[]args){
Karyawan K[]=new Karyawan[3];
K[0]=new Manager();
K[1]=new Receptionist();
K[2]=new Manager();
for (int i=0;i<3;i++)
System.out.println("Gaji karyawan "+i+" adalah "+K[i].getgaji());
for (int i=0;i<3;i++)
K[i].naikgaji();
for (int i=0;i<3;i++)
System.out.println("Gaji sekarang "+i+" adalah "+K[i].getgaji());
}
}
Ket : mempunyai fungsi utama
Menggunakan perulangan
TUGAS III
class Gedung {
int Panjang = 10;
int Lebar = 100;
String Nama = "S1 Amik Tunas Bangsa";
int Tinggi = 150;
Gedung() {
Tinggi = 10;
}
Gedung(int Tinggi1) {
this.Tinggi = Tinggi1;
}
}
class MainGedung {
public static void main (String[] args) {
Gedung G1 = new Gedung(15);
System.out.println("Nama Gedung = "+G1.Nama);
System.out.println("Panjang Gedung = "+G1.Panjang+"cm");
System.out.println("Lebar Gedung = "+G1.Lebar+"cm");
System.out.println("Tinggi Gedung = "+G1.Tinggi+"cm");
System.out.println("Luas Gedung S1 Amik Tunas Bangsa adalah "+"|"+G1.Tinggi*G1.Panjang*G1.Lebar + "cm3"+"|");
}
}
- Hasil
Nama Gedung = S1 Amik Tunas Bangsa
int Panjang = 10;
int Lebar = 100;
String Nama = "S1 Amik Tunas Bangsa";
int Tinggi = 150;
Gedung() {
Tinggi = 10;
}
Gedung(int Tinggi1) {
this.Tinggi = Tinggi1;
}
}
class MainGedung {
public static void main (String[] args) {
Gedung G1 = new Gedung(15);
System.out.println("Nama Gedung = "+G1.Nama);
System.out.println("Panjang Gedung = "+G1.Panjang+"cm");
System.out.println("Lebar Gedung = "+G1.Lebar+"cm");
System.out.println("Tinggi Gedung = "+G1.Tinggi+"cm");
System.out.println("Luas Gedung S1 Amik Tunas Bangsa adalah "+"|"+G1.Tinggi*G1.Panjang*G1.Lebar + "cm3"+"|");
}
}
- Hasil
Nama Gedung = S1 Amik Tunas Bangsa
Panjang Gedung = 10cm
Lebar Gedung = 100cm
Tinggi Gedung = 15cm
Lusa Gedung S1 Amik Tunas Bangsa Adalah | 15000cm3 |
Jumat, 16 Desember 2011
Belajar sendiri pasang kabel UTP untuk jaringan
Tutorial singkat ini cocok sekali buat Anda yang sedang membuat jaringan komputer ‘MURAH’ khususnya yang terdiri lebih dari dua client yang pake hub (jauh lebih murah daripada router ). To the point! Apa sih kabel UTP itu? Kabel UTP itu adalah kabel khusus buat transmisi data. UTP, singkatan dari “Unshielded Twisted Pair”. Disebut unshielded karena kurang tahan terhadap interferensi elektromagnetik. Dan disebut twisted pair karena di dalamnya terdapat pasangan kabel yang disusun spiral alias saling berlilitan. Ada 5 kategori kabel UTP. Dari kategori 1 sampai kategori 5. Untuk jaringan komputer yang terkenal adalah kategori 3 dan kategori 5.
Kategori 3 bisa untuk transmisi data sampai 10 mbps, sedang kategori 5 sampai 100 mbps. Kalau hanya buat misalnya jaringan komputer di kantor atau kampus atau warnet, paling hemat ya menggunakan yang kategori 3. Itu sudah lebih dari cukup.Setahu penulis ada banyak merek yang beredar di pasaran, hanya saja yang terkenal bandel dan relatif murah adalah merek Belden – made in USA. Kalau mau yang lebih murah dan penggunaannya banyak, maka beli saja yang satu kotak, panjangnya sekitar 150 meter. Jangan lupa beli konektornya. Konektornya bentuknya seperti colokan telepon hanya saja lebih besar. Bilang saja mau beli konektor RJ-45.
Foto RJ – 45 yang masih baru, belum di gencet pake tang
Satu lagi yang sangat penting, Anda harus punya tang khusus buat memasang konektor ke kabel UTP, istilah kerennya adalah “crimp tool”. Alat ini gunanya untuk ‘mematikan’ atau ‘menanam’ konektor ke kabel UTP. Jadi sekali sudah di ‘tang’, maka sudah tidak bisa dicopot lagi konektornya. Dan kalau mau yang lebih OK, biar tidak nanggung maka beli pula sebuah LAN tester. Anda bisa membeli yang merek dari Taiwan saja agar lebih murah. Bentuknya seperti kotak dan ada lampu LED-nya delapan pasang dan bisa kedap-kedip.
OK sekarang peralatan udah siap, penulis mulai saja. Secara umum, pemasangan kabel UTP tersebut ada dua tipe, yaitu tipe straight dan tipe cross. Disebut tipe straight soalnya masing-masing kabel yang jumlahnya 8 itu berkorespondensi 1-1, langsung. Sedangkan disebut cross soalnya ada persilangan pada susunan kabelnya. Bingung?OK! Untuk tipe straight itu digunakan untuk menyambungkan kabel dari client ke hub. Sedangkan untuk tipe cross adalah untuk client langsung terhubung ke client (cpu to cpu) atau juga dari hub ke hub.
Kita bahas dulu yang tipe straight
Yang penting adalah pin nomor 1,2,3 dan 6. Jadi misal yang disambung hanya pin 1,2,3 dan 6 sedangkan pin yang lain tidak dipasang, tidak jadi masalah. Untuk lebih jelasnya silakan lihat gambar di bawah yang penulis foto dari sebuah buku.
Yang kiri urutan korespondensi buat tipe straight, yang kanan yang cross
Waktu akan memasangnya, maka potong ujung kabelnya, kemudian susun kabelnya trus diratakan dengan pisau potong yang ada pada crimp tool. Andak tidak perlu repot harus melepaskan isolasi pada bagian ujung kabel, karena waktu Anda memasukan kabel itu ke konektor lalu ditekan (pressed) dengan menggunakan crimp tool, sebenarnya saat itu pin yang ada di konektor menembus sampai ke dalam kabel. Perhatikan, agar penekannya (pressing) yang keras, soalnya kalau tidak keras kadang pin tersebut tidak tembus ke dalam isolasi kabelnya. Kalau sudah kemudian Anda test menggunakan LAN tester. Masukkan ujung ujung kabel ke alatnya, kemudian nyalakan, kalau lampu led yang pada LAN tester menyala semua, dari nomor 1 sampai 8 berarti Anda telah sukses. Kalau ada salah satu yang tidak menyala berarti kemungkinan pada pin nomor tersebut ada masalah. Cara paling mudah yaitu Anda tekan (press) lagi menggunakan tang. Kemungkinan pinnya belum tembus. Kalau sudah Anda tekan tetapi masih tidak nyambung, maka coba periksa korespondensinya antar pin udah 1-1 atau belum. Kalau ternyata sudah benar dan masih gagal, berarti memang Anda belum beruntung. Ulangi lagi sampai berhasil.
LAN TESTER – alat untuk memeriksa benar tidaknya sambungan kabel. Untuk tipe straight jika benar maka led 1 sampai 8 berkedip. Berikut adalah gambar dari bawah dari ujung kabel UTP yang sudah dipasangi konektor dan berhasil dengan baik (urutan pewarnaan pinnya ikut standar):
urutan pin standar
Dan kalau yang ini tidak standar, coba perhatikan urutan warna pinnya, sangat tidak standar, tapi tetap saja bisa, yang penting korespondensinya satu satu (khusus tipe straight):
urutan pin TIDAK standar
Untuk tipe cross itu digunakan untuk menyambungkan langsung antar dua PC, atau yang umumnya digunakan untuk menyambungkan antar hub. (misalnya karena colokan di hubnya kurang). Cara pemasangannya juga sebenarnya mudah, sama seperti tipe straight, pin yang digunakan juga sebenarnya hanya 4 pin saja, yaitu pin 1, 2, 3 dan 6. Yang berbeda adalah cara pasangnya. Kalau pada tipe cross, pin 1 disambungkan ke pin 3 ujung yang lain, pin 2 ke 6, pin 3 ke 1 dan pin 6 ke 2. Praktisnya begini, pada ujung pertama Anda bisa susun pinnya sesuai standar untuk yang tipe “straight”, sementara itu di ujung yang lain Anda susun pinnya sesuai standar buat tipe “cross”.Masih bingung? Begini cara mudahnya:Ujung pertama:
Sumber : http://dedenthea.wordpress.com
Kategori 3 bisa untuk transmisi data sampai 10 mbps, sedang kategori 5 sampai 100 mbps. Kalau hanya buat misalnya jaringan komputer di kantor atau kampus atau warnet, paling hemat ya menggunakan yang kategori 3. Itu sudah lebih dari cukup.Setahu penulis ada banyak merek yang beredar di pasaran, hanya saja yang terkenal bandel dan relatif murah adalah merek Belden – made in USA. Kalau mau yang lebih murah dan penggunaannya banyak, maka beli saja yang satu kotak, panjangnya sekitar 150 meter. Jangan lupa beli konektornya. Konektornya bentuknya seperti colokan telepon hanya saja lebih besar. Bilang saja mau beli konektor RJ-45.
Foto RJ – 45 yang masih baru, belum di gencet pake tang
Satu lagi yang sangat penting, Anda harus punya tang khusus buat memasang konektor ke kabel UTP, istilah kerennya adalah “crimp tool”. Alat ini gunanya untuk ‘mematikan’ atau ‘menanam’ konektor ke kabel UTP. Jadi sekali sudah di ‘tang’, maka sudah tidak bisa dicopot lagi konektornya. Dan kalau mau yang lebih OK, biar tidak nanggung maka beli pula sebuah LAN tester. Anda bisa membeli yang merek dari Taiwan saja agar lebih murah. Bentuknya seperti kotak dan ada lampu LED-nya delapan pasang dan bisa kedap-kedip.
OK sekarang peralatan udah siap, penulis mulai saja. Secara umum, pemasangan kabel UTP tersebut ada dua tipe, yaitu tipe straight dan tipe cross. Disebut tipe straight soalnya masing-masing kabel yang jumlahnya 8 itu berkorespondensi 1-1, langsung. Sedangkan disebut cross soalnya ada persilangan pada susunan kabelnya. Bingung?OK! Untuk tipe straight itu digunakan untuk menyambungkan kabel dari client ke hub. Sedangkan untuk tipe cross adalah untuk client langsung terhubung ke client (cpu to cpu) atau juga dari hub ke hub.
Kita bahas dulu yang tipe straight
Tipe ini adalah yang paling gampang dibuat. Kenapa? Soalnya langsung korespondensinya 1-1. Standar urutannya begini (dilihat dari lubang konektor, dari kiri ke kanan – lihat Gambar 4) : 2 oranye – 1 hijau – 2 biru – 1 hijau – 2 coklat . 2 oranye disini maksudnya pasangan oranye muda sama oranye tua dan seterusnya. Tapi tidak usah ikut standar pewarnaan itu juga sebenarnya tidak masalah. Yang penting urutan kabelnya. Misal ujung pertama urutan pin pertamanya oranye muda, maka ujung yang lain urutan pin pertamanya juga harus oranye muda, jadi antar ujung saling nyambung. Sebenarnya tidak semua pin tersebut digunakan.
Yang kiri urutan korespondensi buat tipe straight, yang kanan yang cross
Waktu akan memasangnya, maka potong ujung kabelnya, kemudian susun kabelnya trus diratakan dengan pisau potong yang ada pada crimp tool. Andak tidak perlu repot harus melepaskan isolasi pada bagian ujung kabel, karena waktu Anda memasukan kabel itu ke konektor lalu ditekan (pressed) dengan menggunakan crimp tool, sebenarnya saat itu pin yang ada di konektor menembus sampai ke dalam kabel. Perhatikan, agar penekannya (pressing) yang keras, soalnya kalau tidak keras kadang pin tersebut tidak tembus ke dalam isolasi kabelnya. Kalau sudah kemudian Anda test menggunakan LAN tester. Masukkan ujung ujung kabel ke alatnya, kemudian nyalakan, kalau lampu led yang pada LAN tester menyala semua, dari nomor 1 sampai 8 berarti Anda telah sukses. Kalau ada salah satu yang tidak menyala berarti kemungkinan pada pin nomor tersebut ada masalah. Cara paling mudah yaitu Anda tekan (press) lagi menggunakan tang. Kemungkinan pinnya belum tembus. Kalau sudah Anda tekan tetapi masih tidak nyambung, maka coba periksa korespondensinya antar pin udah 1-1 atau belum. Kalau ternyata sudah benar dan masih gagal, berarti memang Anda belum beruntung. Ulangi lagi sampai berhasil.
LAN TESTER – alat untuk memeriksa benar tidaknya sambungan kabel. Untuk tipe straight jika benar maka led 1 sampai 8 berkedip. Berikut adalah gambar dari bawah dari ujung kabel UTP yang sudah dipasangi konektor dan berhasil dengan baik (urutan pewarnaan pinnya ikut standar):
urutan pin standar
Dan kalau yang ini tidak standar, coba perhatikan urutan warna pinnya, sangat tidak standar, tapi tetap saja bisa, yang penting korespondensinya satu satu (khusus tipe straight):
urutan pin TIDAK standar
Tipe Cross
Untuk tipe cross itu digunakan untuk menyambungkan langsung antar dua PC, atau yang umumnya digunakan untuk menyambungkan antar hub. (misalnya karena colokan di hubnya kurang). Cara pemasangannya juga sebenarnya mudah, sama seperti tipe straight, pin yang digunakan juga sebenarnya hanya 4 pin saja, yaitu pin 1, 2, 3 dan 6. Yang berbeda adalah cara pasangnya. Kalau pada tipe cross, pin 1 disambungkan ke pin 3 ujung yang lain, pin 2 ke 6, pin 3 ke 1 dan pin 6 ke 2. Praktisnya begini, pada ujung pertama Anda bisa susun pinnya sesuai standar untuk yang tipe “straight”, sementara itu di ujung yang lain Anda susun pinnya sesuai standar buat tipe “cross”.Masih bingung? Begini cara mudahnya:Ujung pertama:
- oranye muda
- oranye tua
- hijau muda
- biru muda
- biru tua
- hijau tua
- coklat muda
- coklat tua
- hijau muda
- hijau tua
- orange muda
- biru muda
- biru tua
- orange tua
- coklat muda
- coklat tua
Sumber : http://dedenthea.wordpress.com
Selasa, 11 Oktober 2011
TUGAS III
class Gedung {
int Panjang = 10;
int Lebar = 100;
String Nama = "S1 Amik Tunas Bangsa";
int Tinggi = 150;
Gedung() {
Tinggi = 10;
}
Gedung(int Tinggi1) {
this.Tinggi = Tinggi1;
}
}
class MainGedung {
public static void main (String[] args) {
Gedung G1 = new Gedung(15);
System.out.println("Nama Gedung = "+G1.Nama);
System.out.println("Panjang Gedung = "+G1.Panjang+"cm");
System.out.println("Lebar Gedung = "+G1.Lebar+"cm");
System.out.println("Tinggi Gedung = "+G1.Tinggi+"cm");
System.out.println("Luas Gedung S1 Amik Tunas Bangsa adalah "+"|"+G1.Tinggi*G1.Panjang*G1.Lebar + "cm3"+"|");
}
}
- Hasil
int Panjang = 10;
int Lebar = 100;
String Nama = "S1 Amik Tunas Bangsa";
int Tinggi = 150;
Gedung() {
Tinggi = 10;
}
Gedung(int Tinggi1) {
this.Tinggi = Tinggi1;
}
}
class MainGedung {
public static void main (String[] args) {
Gedung G1 = new Gedung(15);
System.out.println("Nama Gedung = "+G1.Nama);
System.out.println("Panjang Gedung = "+G1.Panjang+"cm");
System.out.println("Lebar Gedung = "+G1.Lebar+"cm");
System.out.println("Tinggi Gedung = "+G1.Tinggi+"cm");
System.out.println("Luas Gedung S1 Amik Tunas Bangsa adalah "+"|"+G1.Tinggi*G1.Panjang*G1.Lebar + "cm3"+"|");
}
}
- Hasil
Nama Gedung = S1 Amik Tunas Bangsa
Panjang Gedung = 10cm
Lebar Gedung = 100cm
Tinggi Gedung = 15cm
Lusa Gedung S1 Amik Tunas Bangsa Adalah | 15000cm3 |
TUGAS II
// Tes Keputusan
public class TesKeputusan {
public static void main (String[] args){
char jeniskelamin = 'W';
// Nested if
if (jeniskelamin=='L')
System.out.println("Cowok");
else if (jeniskelamin=='P')
System.out.println("Cewek");
else
System.out.println("Banci");
//ternary
System.out.println(jeniskelamin=='P'? "Dia Pasti Cowok." : "Dia Pasti Cewek.");
//switch case
switch (jeniskelamin) {
case 'P' : System.out.println("Cowok");
break;
case 'L' : System.out.println("Cewek");
break;
default : System.out.println("Banci");
break;
}
}
}
· Hasil
Banci
Dia Pasti Cewek.
Banci
Banci
// Tes Perulangan
public class TesPerulangan {
public static void main (String[] args){
int i;
// for
System.out.println("Perulangan For....");
for (i=0; i<10; i++)
System.out.println("Perulangan ke : "+i);
// while
System.out.println("Perulangan While....");
i=0;
while (i<10) {
System.out.println("Perulangan ke : "+i);
i++;
}
// do while
System.out.println("Perulangan Do While....");
i=0;
do {
System.out.println("Perulangan ke : "+i);
i++;
}
while (i<10);
}
}
// Tes Tipe Data
class TestTipeData {
public static void main (String[] args){
byte b = 1;
short s = 100;
int i = 1000;
long l = 10000;
char c = 'a';
float f = 3.14f;
double d = 3.14;
boolean t = true;
final double PI = 3.14;
System.out.println("Byte : " +b);
System.out.println("Short : " +s);
System.out.println("Int : " +i);
i = 010;
System.out.println("Int : " +i+ " Octal Mode");
i = 0XFF;
System.out.println("Int : " +i+ " Hexa Mode");
System.out.println("Long : " +l);
System.out.println("Char : " +c);
System.out.println("Float : " +f);
System.out.println("Double : " +d);
System.out.println("Boolean : " +t);
System.out.println("PI : " +PI);
}
}
Byte : 1
Short : 100
Int : 1000
Int : 8 Octal Mode
Int : 255 Hexa Mode
Long : 10000
Char : a
Float : 3.14
Double : 3.14
Boolean : True
PI : 3.14
Langganan:
Postingan (Atom)